Tag Archives: Jepang

Matahari Buatan Sudah Ada Di Beberapa Negara

UPDATEBERITA – Matahari Buatan sudah diproduksi oleh beberapa negara untuk beberapa kepentingan. Matahari adalah pusat dari tata surya, dimana anggota tata surya mengelilingi matahari dengan membentuk suatu keteraturan. Bentuknya nyaris bulan dan terdiri dari plasma panas yang bercampur dengan medan magnet.

Namun, saat ini sudah ada beberapa negara yang memiliki matahari ini. Dengan kemajuan teknologi saat ini, berbagai negara terus melakukan penelitian dan menciptakan hal-hal baru yang dapat membantu mempermudah pekerjaan hingga membuat hal yang terkadang diluar nalar dari manusia. Contohnya saja seperti yang sudah dibuat oleh beberapa negara.

Beberapa Negara Dengan Matahari Buatan

Matahari Buatan Singapura

Singapura adalah negara di asia tenggara yang termasuk memiliki kemajuan teknologi dan perekonomian yang cepat. Dan saat ini juga Singapura memiliki teknologi Matahari Buatan.

Cara Kerja Matahari Buatan Singapura

Singapura menggunakan teknologi matahari buatan dalam proyek bernama “Sunrise” yang terletak di Marina Bay Sands. Teknologi ini menggunakan sejumlah besar panel surya yang terletak di atap bangunan.

Panel-panel ini menyerap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik, yang kemudian digunakan untuk memberikan penerangan di sekitar area tersebut.

Matahari ini diprogram untuk meniru pergerakan dan intensitas cahaya matahari alami, sehingga memberikan suasana alam yang nyata.

Teknologi ini menjadi salah satu daya tarik utama dan ikonik di Singapura, meningkatkan kesadaran akan energi terbarukan dan membantu negara ini mencapai sasaran keberlanjutan mereka.

Negara Jepang

Salah satu negara yang memiliki produk ini adalah Jepang. Matahari buatan Jepang dikenal dengan sebutan sistem “Suhariori Choki Taiyo”, yang merupakan singkatan dari “Suria Harian Cerah Berkelanjutan Tinggi Efisiensi Energi“. Sistem ini menggunakan teknologi panel surya dengan cermin cekung untuk memanen dan mengkonsentrasikan cahaya matahari ke satu titik fokus yang disebut dengan “kavitas surya”.

Cara kerja teknologi Jepang ini adalah dengan mengumpulkan cahaya matahari menggunakan ribuan cermin cekung yang terletak di atas panel surya. Cermin- cermin ini kemudian memantulkan cahaya ke suatu titik fokus di mana panel surya terletak. Panel surya ini terdiri dari lapisan sel surya yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.

Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan tracking sistem yang memungkinkan panel surya selalu mengikuti pergerakan matahari sepanjang hari untuk memaksimalkan pengumpulan cahaya matahari. Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya ini kemudian dapat digunakan untuk memasok listrik ke berbagai fasilitas dan rumah tangga di sekitarnya.

Matahari buatan Jepang ini memiliki beberapa keunggulan. Seperti efisiensi energi yang tinggi, terukur, dan ramah lingkungan. Sistem ini juga mampu menghasilkan energi listrik secara stabil dan konsisten sepanjang hari. Tidak tergantung pada kondisi cuaca seperti matahari alami. Dengan adanya matahari buatan ini, Jepang dapat mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungannya pada sumber energi fosil.

BACA JUGA : ZULHAS DUKUNG BOBY JADI CAGUB DI PILKADA 2024

TSUNAMI HANTAM JEPANG IMBAS DARI GEMPA FILIPINA

NUSANTARA – Tsunami hantam jepang, Imbas dari gempa berkekuatan 7,5 yang mengguncang Filipina. Badan Meteorologi Jepang mengungkapkan, bahwa terjadi gelombang tsunami menerjang Pulau Hachijojima, jepang dengan ketinggian air mencapai 40 cm, pada hari Minggu (3/12/2023). Pulau tersebut berada sekitar 180 mil (290 kilometer) selatan ibu kota Tokyo.

Sebelum tsunami hantam jepang, Badan Meteorologi jepang juga telah mengeluarkan peringatan tsunami akan menghantam Jepang dengan ketinggian satu meter.

Saluran TV NHK juga sebelumnya pada Minggu (3/12) dini hari sekitar 01.30 waktu setempat, mengatakan jika gelombang tsunami bakal mencapai pantai barat.

Info Terkini Tsunami Di jepang

Diberitakan bahwa pada Sabtu (2/12) terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 7,5 yang mengguncang wilayah Mindanao, Filipina. Kejadian tersebut terjadi malam hari, sekitar pukul 22.37 waktu setempat. Kejadian tersebut sebelum tsunami hantam jepang.

Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (ESMC) mengatakan bahwa gempa tersebut melanda Mindanao dengan kedalaman 63 kilometer (39 mil).

Akibatnya, beberapa wilayah di pesisir barat daya Jepang dan Filipina sebelumnya berpotensi dihantam tsunami setelah keluarnya peringatan dari masing-masing negara.

Filipina sudah tidak berisiko dihantam tsunami Berdasarkan Sistem Peringatan Tsunami Amerika Serikat. Namun, warga tetap diminta untuk selalu waspada karena di beberapa wilayah pesisir ada potensi kenaikan volume air.

Meskipun demikian, Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, PHIVOLCS, mengatakan bahwa kemungkinan resiko tsunami masih akan tetap ada.

PHIVOLCS juga memberikan himbauan kepada masyarakat yang tinggal di dekat kawasan pantai untuk segera mengungsi dan menjauhi pinggir pantai. seperti masyarakan yang ada di Provinsi Surigao Del Sur dan Davao Oriental, mereka sebaikan menjauh dari kawasan pantai.

Berbeda dari wilayah Filipina yang lain, kedua provinsi tersebut sebagian besarnya merupakan wilayah pedesaan dan tidak padat penduduk.

“Kapal-kapal yang telah berada di laut selama periode ini diharuskan tetap berada pada lepas pantai di perairan dalam sampai ada informasi lebih lanjut lagi,” himbauan dari PHIVOLCS.

Terlepas dari bencana tersebut,Indonesia juga merasakan dampaknya. Berdasarkan laporan dari BMKG, pada pukul 21.37 WIB gempa magnitudo 7,5 juga mengguncang Pulau Karatung, di Sulawesi Utara. Episenter terletak pada 8,53 lintang utara dan 126,69 bujur timur, lebih tepatnya berada di laut 420 km barat laut dari Pulau Karatung.

Dikabarkan sejumlah gempa susulan masih terus terjadi Hingga pukul 23.50 WIB. Gempa menghantam wilayah sekitar Sulawesi Utara dengan kekuatan magnitudo 5,2 hingga 6,2.

BACA JUGA : MASJID DI JAKARTA MEMBUKA POSKO UNTUK RELAWAN KE GAZA

Korea Selatan Menentang Tindakan Jepang Terkait Limbah Nuklir

Korea Selatan Menentang Tindakan Jepang Terkait Limbah Nuklir. Pekan lalu beredar berita terkait tentang Jepang yang membuang dan mulai melepaskan air radioaktif dari PLTN Fukushima Diichi. Hal ini dikarenakan alat tersebut sudah lumpuh dan tidak bisa digunakan lagi akibat gempa dan tsunami besar yang terjadi pada 2011. Yang menjadi pro dan kontra disini ialah limbah tersebut dibuang ke lautan.

Hal tersebut tentu saja menimbulkan kontroversi di beberapa negara. Khusus nya bagi Negara Korea Selatan. Baru-baru ini diketahui Negara Korea Selatan menyampaikan pertentangannya terhadap aksi tersebut. Melansir dari liputan6.com Korea Selatan melakukan pengajuan dengan sangat tegas atas tindakan Jepang yang membahayakan tersebut.

Korea Selatan sendiri sudah meminta melakukan pembahasan atas tindakan yang dilakukan oleh Jepang itu . Namun respon yang diberikan oleh Jepang sangat tidak sesuai dengan ekspetasi mereka. Jepang justru menolak terkait permasalahan tersebut. Hal ini dikutip langsung dari Antara pada (3/9/2023).

Pemerintah Jepang sendiri memiliki tanggapan yang berbeda terkait limbah tersebut. Mereka beranggapan bahwa pelepasan air Fukushima tersebut. Tidak seharusnya dianggap sebagai pembuangan limbah ke laut.

Yoss baca artikel lainnya : Dilelang Dengan Harga Fantastis,Ini Tampilan Sweater Putri Diana

Korea Selatan Menentang Tindakan Jepang Terkait Limbah Nuklir

“Pemerintah Korea Selatan sedang meninjau dampak dan kemungkinan pembahasan mengenai masalah tersebut. Namun bisa dipastikan kami disini dengan tegas menentang tindakan tersebut. Dan kami sendiri sudah mengajukan keluhan terkait masalah tersebut kepada IMO.” Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kelautan Korea Selatan yaitu Park Sung-Hoon.

Menurut dokumen yang sudah dibuat pada pertemuan Protokol London tahun 2022. Pihak mereka yaitu Korea Selatan mereka tidak yakin bahwa pihak mereka mengetahui dan setuju dengan perjanjian tersebut. Mereka yakin mengenai pembuangan air Fukushima ke lautan tersebut tidak termasuk dalam perjanjian. Dan setiap negara yang memiliki yang menghadiri perjanjian tersebut memiliki penafsiran yang berbeda terkait masalah tersebut.

Konvensi yang dilakukan di London yang berlaku sejak tahun 1975 sendiri bertujuan untuk meningkatkan pengendalian. Pengendalian yang dimaksud disini ialah pengendalian yang efektif dalam mencegah polusi laut. Dimana yang menyebabkan hal tersebut ialah karena adanya pembuangan limbah dari darat ke lautan.

Dan pada tahun 1996 terkait Protokol London tersebut disetujui dan diklarasikan. Dan setiap negara dilarang melakukan pembuangan semua jenis limbah ke lautan.

Oleh sebab itu Korea Selatan menentang dan memnta dilakukannya konferensi pers. Dalam konferensi pers tersebut dibahas terkait langkah langkah yang akan diambil mengenai permasalahan ini. Dan seperti yang diketahui dari pihak IMO sendiri sedang menijau keputusan tersebut.