Tag Archives: MAHFUD MD

Kritik Hingga Pembelaan gimik Gibran Saat Debat

Kritik terhadap Gimik
Gibran Dalam kritik terhadap gimik yang ditampilkan oleh Gibran Rakabuming Raka pada debat cawapres, beberapa pihak memberikan pandangan yang berbeda. Berikut adalah beberapa kritik dan pembelaan
Kritik muncul karena beberapa pihak merasa bahwa gimik yang ditampilkan oleh Gibran mengganggu fokus dari materi debat yang sebenarnya bermutu. Menurut mereka, materi yang disampaikan oleh Gibran, Mahfud Md, dan Muhaimin Iskandar sebenarnya menarik.

Menurunkan Kualitas Debat
Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa gimik yang ditampilkan oleh Gibran dapat menghibur pemirsa dan meningkatkan daya tarik acara debat. Hal ini dapat membuat debat lebih menarik dan dapat dicerna oleh berbagai lapisan masyarakat.
Pendukung dan timnya mungkin berpendapat bahwa dengan menghadirkan gimik, mereka berhasil memberikan nuansa berbeda pada kampanye politik, yang membedakan mereka dari pesaing dan membuat mereka lebih diingat oleh pemilih.
Penting untuk diingat bahwa pandangan terhadap gimik dalam debat politik dapat bervariasi, tergantung pada sudut pandang dan preferensi masing-masing individu.
Jubir TPN Ganjar-Mahfu menyatakan bahwa gimik yang ditampilkan dalam debat cawapres dianggap sedikit mengganggu. Meskipun demikian, Awiek menilai materi debat yang disampaikan sebenarnya menarik.

Pandangan Cak Imin
Cak Imin menyatakan bahwa gimik-gimik dalam debat, termasuk yang dilakukan oleh Gibran, dianggap tidak memiliki arti yang penting. Baginya, yang terpenting adalah mencapai cita-cita besar negara.
Cawapres nomor urut 1 mengatakan bahwa fokusnya selama debat adalah pada isu krisis iklim dan bencana ekologi sesuai dengan tema debat. Dia juga mengapresiasi Profesor Mahfud sebagai lawan debat, menganggapnya sebagai teman berpikir yang mencari solusi dan mengadu argumen untuk mencari jalan terbaik bagi bangsa.
Pernyataan tersebut mencerminkan beragam pandangan terkait penampilan dan pendekatan dalam debat cawapres, dengan penekanan pada urgensi isu-isu serius seperti krisis iklim dan bencana ekologi.

Pembelaan TKN Terhadap Gibran dalam Debat Pilpres 2024

Pada debat keempat Pilpres 2024
Putra sulung Presiden Joko Widodo, mendapatkan sejumlah kritik terkait pertanyaannya kepada Mahfud MD. Dalam merespons kritik tersebut. Direktur Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Viva Yoga Mauladi, memberikan pembelaan terhadap partisipasi dalam debat tersebut.
Mauladi menegaskan bahwa pertanyaan yang diajukan oleh Gibran tidak bertujuan untuk mencari sensasi atau merendahkan lawan debat, khususnya Mahfud MD. Sebaliknya. Ia menyatakan bahwa sikap santun Gibran tercermin dalam debat, terutama saat Gibran memberikan penghormatan dengan mencium tangan Mahfud MD setelah debat berakhir.

Mauladi berpendapat bahwa kritik seharusnya tidak hanya difokuskan pada aspek gimik atau upaya memojokkan lawan, tetapi juga melihat substansi dari pertanyaan dan jawaban yang disampaikan.
Mauladi menekankan bahwa Gibran memiliki hak yang sama seperti kandidat lainnya untuk berpartisipasi dalam debat dan menyuarakan pandangan politiknya. Ia menyatakan bahwa dalam suasana demokrasi, setiap kandidat seharusnya diberikan kesempatan untuk menjelaskan program-programnya kepada publik tanpa adanya tekanan yang berlebihan.

Meskipun kritik terhadap partisipasi dalam debat muncul. Mauladi berharap masyarakat dapat melihat lebih jauh, mengapresiasi sikap santun cawapres nomor urut , dan mendengarkan dengan seksama substansi dari ide-ide yang disampaikan oleh pasangan Prabowo-Gibran. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan yang cerdas dan terinformasi dalam menentukan pilihan politiknya pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Baca Juga : Analisi Debat Cawapres Ke 4 2024

Analisi Debat Cawapres Ke 4 2024

Jakarta, Minggu (22/1/2024)
Pada Debat Keempat Cawapres 2024 yang digelar pada tanggal 21 Januari 2024, para calon wakil presiden (cawapres) menghadirkan ketegangan dan kecerdasan dalam memaparkan visi-misi terkait pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup. Debat kali ini membahas sejumlah isu strategis, termasuk pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa.
Tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup menjadi sorotan utama dalam debat keempat ini. Setiap cawapres menyoroti keberlanjutan alam sebagai landasan kunci dalam merumuskan program kerjanya. Visi-misi yang dipaparkan oleh masing-masing kandidat memberikan gambaran bagaimana mereka akan menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Sengitnya Pertukaran Argumen
Debat keempat ini tidak luput dari ketegangan antarkandidat. Masing-masing cawapres memberikan kritik dan sanggahan terhadap isu-isu yang diangkat. Pertanyaan-pertanyaan dari tim panelis juga terfokus pada pengungkapan solusi konkret dari para kandidat terhadap permasalahan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu momen menarik adalah ketika Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengajukan pertanyaan tentang greenflation dan lithium ferrophosphate (LFP). Meskipun pertanyaan tersebut cukup teknis, kandidat lain tetap memberikan jawaban yang diplomatis dan mengedepankan pemahaman mendalam terhadap isu-isu tersebut. Respons positif dari pemirsa yang hadir langsung menunjukkan ketertarikan masyarakat terhadap pengetahuan teknis dalam pembahasan isu lingkungan.

Respon Tinggi dari Masyarakat
Tayangan debat keempat memperoleh respons yang cukup tinggi dari masyarakat, seperti yang tercermin dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas. Sebanyak 64,8 persen responden menyatakan menonton debat tersebut. Meskipun angka ini tidak mencapai tingkat animo tertinggi, yaitu pada debat kedua, namun antusiasme tetap terjaga dibandingkan dengan debat ketiga. Ini menandakan bahwa isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat.
Debat cawapres keempat Pilpres 2024 sukses menyuguhkan diskusi yang mendalam tentang pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup. Setiap kandidat menunjukkan kesiapan mereka dalam menyikapi isu-isu kompleks dan memberikan solusi yang konkret.

Tingkat Kematangan Sikap Cawapres Terlihat melalui Respons Muhaimin Gibran Mahfud dalam Debat

Muhaimin, Gibran, Mahfud
Debat cawapres merupakan ajang penting dalam memahami karakter dan sikap calon wakil presiden. Muhaimin Gibran Mahfud, dalam satu momen debat, menunjukkan tingkat kematangan sikapnya melalui responsnya terhadap pertanyaan panelis terkait subtema desa. Episode ini mencerminkan karakter dan gaya komunikasi politik yang unik dari cawapres tersebut.
Saat panelis mengajukan pertanyaan mengenai subtema desa, Muhaimin Gibran Mahfud memperlihatkan sikapnya yang santai dan penuh kecerdasan. Muhaimin memulai dengan menyatakan bahwa catatannya bukan berasal dari Mahkamah Konstitusi (MK), menggambarkan kemampuannya untuk menyampaikan pesan dengan penuh candaan. Respons ini mencerminkan kematangan berbicara dan kemampuan beradaptasi Muhaimin dalam situasi publik.

Gibran, dengan gaya yang lebih santai, memberikan responnya dengan mengomentari, “Nah, gitu dong, Gus. Jangan terlalu tegang kayak debat cawapres kemarin.” Komentar ini menunjukkan sikap santai dan humoris Gibran dalam menghadapi lawan debatnya, menciptakan suasana yang lebih ramah dan interaktif.
Kontrast Gaya Jawaban Mahfud dan Respons Gibran.
Ketika Muhaimin Mahfud memberikan jawaban terkait konsep ekonomi hijau, Gibran memberikan tanggapannya dengan gestur yang mencolok. Ia melihat ke kanan dan ke kiri sambil membungkukkan tubuhnya, menandakan ketidakpuasan terhadap jawaban yang dinilai tidak memadai. Melalui gestur ini, Gibran secara tidak langsung menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap jawaban Muhaimin.

Muhaimin, dengan sikap yang tenang, memilih untuk tidak menanggapi tanggapan tersebut. Hal ini menunjukkan kedewasaan dalam menanggapi kritik dan tidak terlibat dalam perdebatan yang tidak produktif. Muhaimin kemudian menegaskan bahwa pertanyaan yang diajukan tidak layak dijawab dalam konteks akademis, menyampaikan pandangan bahwa pertanyaan tersebut tidak relevan.
Respons Muhaimin Gibran Mahfud dalam debat cawapres menyoroti tingkat kematangan sikapnya sebagai calon wakil presiden. Muhaimin menunjukkan kemampuan berbicara yang santai namun tajam, sementara Gibran menghadirkan gaya humoris yang membangun suasana yang lebih ringan. Pertukaran pidato antara keduanya menggambarkan dinamika yang menarik dalam dunia politik Indonesia, mencerminkan beragam sikap dan karakter yang ada di antara para pemimpin calon.

Pemakzulan Hot Isu Presiden Joko Widodo

Pemakzulan Presiden
Tak ada yang lebih mengguncang dunia politik daripada isu Pemakzulan Presiden. Proses ini melibatkan pendongkelan seorang pejabat publik dari jabatannya, terutama pejabat yang memiliki kekuasaan politik tertinggi. Namun, di balik keinginan politik untuk memakzulkan seorang presiden, terdapat prasyarat yuridis yang ketat serta mekanisme dan proses yang harus dijalani.

Pemakzulan presiden bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan sembarangan. Di negeri kita, proses memiliki syarat substansi pelanggaran yuridis yang harus dipenuhi. Hal ini berarti bahwa tidak hanya bersifat politis, melainkan juga didasarkan pada pelanggaran hukum yang meyakinkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Proses Pemakzulan Presiden memerlukan bukti-bukti konkret yang menunjukkan adanya pelanggaran hukum yang signifikan. Oleh karena itu, sebelum mencapai tahap pemakzulan, perlu ada penyelidikan dan pengumpulan bukti yang teliti dan transparan. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak hanya didasarkan pada opini politis, tetapi juga pada fakta hukum yang sah.

Asumsi ini semakin kuat dengan munculnya nama Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Beberapa pihak berpendapat bahwa proses pencalonannya melibatkan berbagai kiat yang menggunakan otot kekuasaan dan manipulasi hukum yang sulit dipahami secara sehat nalar.

Beberapa pihak yang tidak percaya pada integritas pemilihan presiden mendatang menciptakan isu hangat terkait pemakzulan. Mereka menduga bahwa pemilihan presiden selanjutnya akan diwarnai oleh oto politik, dimana langkah-langkah yang diambil untuk memenangkan pasangan calon tertentu dianggap kontroversial.

Pendapat Yusril Mahfud Soal Isu Hot Politik Pemakzulan Presiden

Respon Yusril Ihza Mahendra: Ketiadaan Dasar Konstitusional dalam Petisi Pemakzulan

Yusril Ihza Mahendra, yang dikenal sebagai ahli tata negara, menilai bahwa petisi pemakzulan terhadap Jokowi adalah inkonstitusional. Ia merinci bahwa hal ini tidak sejalan dengan ketentuan Pasal 7B Undang-Undang Dasar 1945. Dalam pandangannya, proses pemakzulan tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu satu bulan, dan ia menegaskan bahwa hal tersebut mustahil.

Yusril juga menjelaskan bahwa seharusnya dilakukan atas dasar hukum dan kesalahan yang jelas, seperti pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, atau tindak pidana berat lainnya. Menyatakan bahwa pemakzulan adalah instrumen yang seharusnya digunakan sebagai respons terhadap tindakan-tindakan yang merugikan negara dan masyarakat.

Dengan demikian, pandangan Yusril Ihza Mahendra menyoroti pentingnya konsistensi dengan prinsip-prinsip konstitusional dalam menghadapi isu , serta menekankan perlunya dasar yang kuat dan bukti yang jelas dalam proses tersebut.

Respon Mahfud MD: Memandang Isu Sebagai Indikator Demokrasi

Mahfud MD, yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, memberikan responsnya terhadap isu pemakzulan ini dengan menyatakan bahwa dia tidak memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Menurutnya, laporan semacam itu seharusnya disampaikan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sebagai lembaga yang memiliki kewenangan terkait penyelenggaraan pemilu.

Mahfud MD menyatakan bahwa munculnya usul menandakan adanya ketidakberesan dalam proses demokrasi saat ini. Ia menyoroti situasi di mana seorang pimpinan negara terpaksa dihadapkan pada wacana pemakzulan sebagai bentuk oto-kritik di akhir masa jabatannya. Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran akan stabilitas demokrasi dan perluasan pemahaman terhadap aturan-aturan yang mengatur proses .

Baca Juga : Yusril Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya

SAH 3 CAPRES-CAWAPRES, KPU MENUTUP PENDAFTARAN

JAKARTA- SAH 3 Capres-Cawapres yang akan menjadi pilihan kita dalam pesta demokrasi yang diselenggarakan pada 2024 mendatang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi menutup pendaftaran untuk Calon presiden – Calon Wakil Presiden (Capres – Cawapres).

Indonesia termasuk negara demokrasi terbesar nomor 3 di dunia, dan sebentar lagi pada 2024 kita akan menyelenggarakan pesta demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) yang terbesar dalam konteks demokrasi negara. Tepatnya pada 14 Februari 2024, yang diselenggarakan dalam satu hari.

Ketua KPU, Hasyim Asyari mengatakan bahwa pendaftaran capres-cawapres telah berakhir. Dan sudah resmi ada 3 pasangan calon yang sudah mendaftarkan dirinya sebagai peserta pemilu 2024.

“Tampaknya pendaftaran sudah selesai, tidak ada gabungan partai politik lagi yang akan datang. Karena memang partai politik peserta pemilu 2019 yang memiliki kursi atau memiliki suara. Hasil dari pemilihan umum anggota DPR 2019 sudah terikut kedalam gabungan dari partai politik. mendaftarkan masing-masing bakal capres dan cawapresnya,” Ucap Hasyim di kantor KPU pada 25 Oktober 2023.

SAH 3 Capres-Cawapres, Siapa saja Kandidatnya ?

Pasangan pertama yang mendaftarkan sebagai Capres-Cawapres ke KPU adalah pasangan dari Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Pasangan ini didukung oleh 3 partai politik yang memiliki suara sah pada pemilu 2019 lalu. Yang termasuk dalam tiga partai pendukung dari pasangan ini adalah Nasdem, PKS, dan PKB. Total kursi yang dimiliki oleh ketiga partai tersebut di DPR saat ini adalah 167 kursi.

“Ketiga partai ini memiliki kursi sebanyak 167 kursi DPR RI dari hasil pemilu pada 2019 lalu yang sekitar dengan 29,04 %,Total kursi ini yang digunakan sebagai persyaratan mencalonkan capres-cawapres tersebut,” Ucap Hasyim.

Setelah pasangan dari Anies-Cak Imin , pendaftar kedua dilakukan oleh pasangan dari Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh 4 parpol, yaitu PDIP, Hanura, Perindo dan PPP.

“Total perolehan suaranya 39.276.935 atau setara dengan 28,06 %,”
Tutur Hasyim.

Lalu terakhir, ada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang terakhir mendaftarkan ke KPU. Pasangan ini memiliki total suara partai pendukung yang paling besar jika dibandingkan dengan pasangan yang 2 sebelumnya.

“Total suara gabungan untuk pasangan ini dari partai yang mengusungnya Gerindra,Demokrat,Golkar,PAN,PSI,PBB dan Garuda adalah berjumlah 59.726.053 suara atau setara dengan 42,67 %.” Terangkan Hasyim.

Ketua KPU, Hasyim juga menyampaikan jika kemungkinan sudah tidak akan ada lagi partai politik yang memiliki kursi di DPR yang belum ikut serta mendaftar. Dan Hasyim sudah memastikan pendaftaran untuk bakal pasangan capres-cawapres telah ditutup.

“Sehingga, demikian, sesungguhnya, hari ini adalah hari terakhir pendaftaran, maka kesempatan untuk mendaftarkan pasangan capres-cawapres sudah ditutup. Artinya, sudah tidak ada lagi partai atau gabungan dari partai politik yang datang untuk mendaftarkan pasangan capres-cawapres lagi,” Tutup Hasyim.

Tahapan Setelah Pendaftaran

Untuk selanjutnya, KPU akan melakukan verifikasi dokumen persyaratan para pendaftar pasangan capres- cawapres tersebut. Ketiga pasangan tersebut juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim RSPAD Gatot Soebroto dan hasilnya akan diumumkan kepada KPU Jumat, 27 oktober 2023 sekitar jam 2 siang.

Dan hasil dari seluruh proses verifikasi administrasi syarat bakal pasangan capres-cawapres tersebut akan ditetapkan oleh KPU pada 13 November 2023. Setelah itu, akan dilaksanakan pengundian nomor urut pasangan calon tersebut yang dilaksanakan pada 14 November 2023.

BACA JUGA : TIKTOK SHOP BUKA LAGI ?, PEMERINTAH BERI SYARAT INI

Resmi Mahfud Dampingi Ganjar Di Pilpres 2024 Mendatang

JAKARTA – Resmi Mahfud Dampingi Ganjar Di Pilpres. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (MENKOPOLHUKAM). Mohammad Mahfud Mahmodin (Mahfud MD). Secara resmi telah diumumkan sebagai calon wakil presiden. Ia akan mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dalam acara yang diselenggarakan di kantor DPP PDIP, beralamat di  Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).

Resmi Mahfud Dampingi Ganjar Di Pilpres

“Hari ini, Rabu (18/10/2023) saya dengan mantap diri saya mengambil keputusan ke semua. Saya tujukan sebesar-besarnya bagi kepentingan seluruh rakyat, bangsa dan negara. Dengan ucapkan bismillahirrahmanirrahim calon wakil presiden yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Prof Dr Mahfud MD,”. Ucap Megawati secara resmi di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu.

Dalam sambutannya, Mahfud MD  menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan Megawati dan seluruh ketua umum partai koalisi pendukung Ganjar. Termasuk  Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono. Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang. Dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

“Ini adalah suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya, karena diberi amanah dalam mengemban tanggung jawab yang besar ini bersama Mas Ganjar Pranowo,” ucap Mahfud.

Mahfud MD berjanji akan bekerja keras untuk meneruskan cita-cita Bung Karno dan juga pendiri bangsa lainnya yang telah berjuang keran dalam menghantarkan pintu emas kemerdekaan Indonesia. Lalu Ia juga berjanji akan berjuang  untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Lebih lanjut, Mahfud menyampaikan jika cita-cita Indonesia menjadi bangsa maju, adil, dan beradab dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 akan terwujud jika berhasil memenuhi sejumlah syarat. Hal tersebut  dimulai dari ideologi bangsa yang kokoh, ekonomi baik, hukum dan keadilan ditegakkan dengan profesional, politik demokratis, budaya gotong royong, dan selalu mengedepankan persaudaraan.

“Jika penegakan hukum dilakukan dengan  benar, maka setengah masalah bangsa ini Insya Allah akan tuntas. Jika  hukum bagus, maka kemungkinan aspek kehidupan bermasyarakat akan baik juga,” ujar Mahfud.

BACA JUGA : Projo Dukung Prabowo , Ada Apa Dengan Jokowi ?