Tag Archives: penganiayaan

Regi Nazlah Dituding Pelaku Penganiayaan

Suara.com – Viral Regi Nazlah terkait penganiayaan terhadap Afifah Riyad istri dari Derry Fransakti. Dugaan ini semakin dikuatkan ketika akun TikTok@reginazlah hilang dari peredaran dan tidak dapat di temukan.

Regi Nazlah yang saat ini terlibat kasus penganiayaan terhadap afifah riyad. Dengan menempuh pendidikan di Universitas Satya Negara Indonesia sejak tahun 2019. Dengan mengetahui fakta ini netizen berikan berbagai reaksi bernada miris. Akan pendidikan Regi Nazlah yang di sebut mentereng namun melakukan penganiayaan terhadap Afifa Riyad.

Regi Nazlah yang berusia 25 tahun yang berasal dari medan. Pekerjaan yang diketahui sebagai karyawan yang cukup sukses.

Selama ia menjalani jenjang pendidikan tersebut, ia sempat magang di PT Bank KB Bukopoin sebagai seorang Laon Control di tahun 2021 lalu. Kini jabatannya di perusahaan tadi adalah sebagai sekretaris presiden direktur.

Diungkap dari teman SMP nya bahwa Regi Nazlah memang memilili watak yang cukup keras. Netizen pun mencari informasi tentang Regi Nazlah dan menjadikannya bahan trending di media sosial.

Diduga Afifah Riyad Kena Mental Usai Dianiaya Mantan Pacar Suami

Afifah Riyad sempat kena mental setelah dianiaya oleh mantan pacar suaminya, Derry Fransakti beberapa bulan lalu. Karena itu Riyad baru mengungkap kronologi. Penganiayaan mantan pacar suaminya yang diduga bernama Regi Nazlah sekarang.

Karena ia merasa mantan pacar suaminya itu sangat manipulatif dan pandai menyerang mentalnya. Karena kejadian tersebut Afifah Riyad yang baru saja melahirkan beberapa bulan pun tak bisa memberikan ASI eksklusif untuk anaknya secara maksimal.

Istri Derry Fransakti ini pun merasa sangat bersalah pada anaknya, karena tak mampu mencukupi kebutuhan ASI hariannya.

Tak hanya itu, Afifah Riyad juga merasa sakit hati ketika mantan pacar suaminya mendoakan anaknya yang masih usia 4 bulan akan celaka.

Kondisi fisiknya juga sempat babak belur karena penganiayaan yang cukup masif pada beberapa bagian anggota tubuh. Dan kini kondisi fisik dan mental nya sudah membaik dan ia bersiap untuk menceritakan kejadian tersebut.

Setelah mengunggah kronologi kejadian, banyak dari warganet membanjiri unggahan dengan beragam komentar. Tak sedikit dari mereka turut berempati dengan insiden yang menimpa rumah tangga Afifah Riyad dan sang suami.

Meski sudah mendapat banyak dukungan, Afifah Riyad tak menampik bahwa ia masih gemetar saat menceritakan kasus yang menimpa dirinya di sosial media.

Meskipun Kejadian sudah lama tapi ia cuma mau ngejelasin bahwa badannya masih gemeter.

Baca Juga : Viral Wanita Idap Asam Lambung, Berat Badan Turun Drastis

Beredar Video Oknum Polisi Aniaya dan Ancam Tembak Pacarnya

Beredar Video Oknum Polisi Aniaya dan Ancam Tembak Pacarnya. Berita viral kali ini datang dari video oknum polisi yang beredar di Sosial Media. Video ini viral karena dalam vidio tersebut terlihat oknum polisi yang meninggalkan kekasihnya di pinggir jalan.

Kejadian tersebut diupload oleh orang yang tidak diketahui identitas nya dan video tersebut menjadi viral di Sosial Media. Tidak lama dari video tersebut muncul video curhat wanita yang diduga sebagai korban. Dan merupakan pacar dari oknum polisi tersebut.

Dalam video tersebut berisi curhatan pemilik akun @yyak28 ataupun yang diduga sebagai korban. Pemilik akun @yyak28 tersebut menyampaikan bahwa dia sudah menemani kekasihnya itu dari sebelum menjadi oknum polisi. Namun naas nya hasil yang didapatkannya dari perjuangan itu ialah penganiayaan

Tidak sampai disitu korban juga sempat menunjukkan luka yang ada di tubuhnya. Luka tersebut adalah luka yang didapatkannya dari kekejaman kekasihnya.

Dalam video tersebut korban menyampaikan bahwa oknum polisi yang berinisial AF tersebut memiliki sikap yang sangat arogan.

“Sudah ditemani dari nol sampai bisa memakai seragam. Namun yang saya dapatkan hanya luka disekujur tubuh.Dan ditinggalkan di jalanan posisi dimana itu pada saat malam hari. Dimana hati dan sikap anda yang mencerminkan bahwa anda manusia.” Imbuh wanita yang menjadi korban dari penganiayaaan AF.

Tidak sampai disitu saja pemilik akun @yyak28 ini menyampaikan bagaimana rasa sakit hati dan trauma yang dimiliki nya. Hal tersebut ia dapatkan atas kekerasan yang telah dilakukan oleh AF.

Tidak lama dari video yang berisi curhatan korban viral. Korban juga menunggah video baru yang berisi pelaku(AF) yang melanturkan kata kata kasar kepada korban.

Bahkan AF mengatakan kalimat yang sangat menusuk hati korban. Oknum polisi tersebut (AF) menyampaikan bahwa seragam yang dia gunakan saat ini bahkan lebih mahal dari perawan maupun harga diri korban tersebut.

Selain menganiaya dan menghina korban pelaku yang berinisial (AF) juga mengancam akan menembak korban.

Baca Juga : Yuk Kenalan Dengan Hibiscus Yang Memiliki Segudang Manfaat

Beredar Video Oknum Polisi Aniaya dan Ancam Tembak Pacarnya. Pelaku langsung diamankan dan diperiksa.

Dilansir dari tribunnews.com Terkait dengan video viral wanita tersebut ,Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin akhirnya angkat bicara.

Khairu Nasrudin menyampaikan bahwa setelah video tersebut viral. Pelaku (AF) langsung diamankan dan diperiksa oleh pihak kepolisian. Pelaku (AF) diperiksa atas dugaan penganiayaan yang dilakukannya.

“Yang bersangkutan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan dan interogasi. Setelah Pelaku (AF) selesai diperiksa maka akan ada klarifikasi.”

“Untuk saat ini masih harus dilakukan proses interogasi dan pemberkasan terlebih dahulu. Jika sudah selesai maka Pelaku akan kami sidangkan.

AKBP Khairu Nasrudin berjanji akan menindaklanjuti kasus ini. Dan akan menindak tegas anggota nya jika AF terbukti bersalah.

“Kami sendiri masih menunggu arahan dari Bid Propam. Karena kasus ini dilaporkan ke Bid Propam Polda. Kami sendiri masih menunggu berkas dari pihak Bid Propam Polda untuk poses hukum yang akan dilakukan,” ucapnya

Anggota TNI berulah! Siksa pemuda Aceh & Minta tebusan 50 JT

Anggota TNI berulah ! Siksa pemuda Aceh & Minta tebusan 50 JT. Adanya dugaan anggota TNI melakukan tindakan yang tidak terpuji yaitu melakukan penculikan dan penganiayaan yang menyebabkan salah satu warna aceh bernama Iman Masykur berusia 25 tahun meninggal dunia.

Komandan pasukan pengamanan presiden Mayjen TNI Rafael Granada Baay membenarkan adanya kejadian tersebut. Rafael mengatakan oknum anggota paspamres yang diduga terlibat kasus tersebut sedang diselidiki oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.

Baca juga : Heboh!! Bapak Presiden Jokowi Disiram Air Dan Dilempar Sendal

Saat ini Pelaku yang menganiaya IM sudah di tahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan.”Apabila benar-benar terbukti adanya anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan di atas pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Pelaku diduga Anggota TNI

Dikutip dari tribunnews.com, Pomdam Jaya menetapkan oknum anggota Paspampres berinisial Praka RM dan dua anggota TNI lain sebagai tersangka kasus penganiayaan yang menewaskan pemuda asal Aceh tersebut. Ketiga tersangka yang melakukan tindak penganiayaan tersebut, saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya.

“Tersangka berjumlah 3 orang dan semuanya anggota TNI saat ini para tersangka sudah ditahan di Pomdam Jaya,” kata Kolonel Cpm Irsyad.Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono cukup prihatin atas kasus penganiayaan yang terjadi. Yudo akan mengawal kasus tersebut hingga pelaku dijatuhi hukuman berat.

Motif dan Kronologi

Motifnya diduga karena ingin memeras sebab korban adalah penjual obat ilegal.

Seperti diketahui, informasi terkait dugaan Praka RM menganiaya pemuda warga asal Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh, hingga tewas itu beredar luas di sosial media.

Dalam salah satu unggahan di sosmed, korban penganiayaan Praka RM diceritakan diculik terlebih dahulu lalu kemudian dianiaya oleh oknum Paspampres itu bersama dua temannya yang lain. Peristiwa itu disebutkan terjadi pada Sabtu (12/8).

Korban juga sempat disebut mendapat ancaman jika tidak mengirimkan uang ke oknum Paspampres. Irsyad mengatakan para pelaku memeras keluarga korban untuk mengirimkan uang Rp 50 juta.

Pemerasan tersebut disertai penganiayaan hingga akhirnya korban tewas.
“Karena mereka (Imam Masykur) kan pedagang obat ilegal. Jadi, kalau dilakukan penculikan, pemerasan, itu mereka nggak akan mau lapor polisi. Akhirnya mereka menculik orang-orang itu,” kata Irsyad saat dihubungi, Senin (28/8/2023).
“Mereka minta uang tebusan sebesar Rp 50 juta tadi nggak dipenuhi, akhirnya di siksa terus. Pada saat disiksa, mungkin penyiksaan itu berat, akhirnya meninggal,” ujarnya.