Pendahuluan
Viral Rekrutmen Pakai Pengukur Tinggi Badan, KAI Buka Suara. Sebuah video singkat yang menampilkan proses rekrutmen yang diduga dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru-baru ini viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang petugas menggunakan seutas benang yang dibentangkan di pintu untuk mengukur tinggi badan calon peserta rekrutmen. Metode pengukuran yang tidak lazim ini sontak menuai berbagai komentar dan pertanyaan dari warganet.
Viral Rekrutmen Pakai Pengukur Tinggi Badan, KAI Buka Suara. Video yang diunggah oleh akun TikTok @nec44a tersebut menampilkan beberapa calon peserta yang berdiri tegak di depan pintu, sementara seorang petugas memegang ujung benang sejajar dengan bagian atas kepala mereka, dan ujung lainnya di kusen pintu. Metode sederhana ini jauh berbeda dari alat ukur tinggi badan standar (stadiometer) yang biasanya digunakan dalam proses rekrutmen formal. Situs Slot Demo Gacor Dollartoto Beragam Jenis Varian Game Slot yang Tersedia.
Reaksi Warganet: Keheranan hingga Sindiran
Unggahan video ini dengan cepat menyebar luas dan memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak yang выразили keheranan dan penilaian keseriusan metode pengukuran tersebut. Beberapa komentar bahkan menyindir dan membandingkannya dengan metode pengukuran tinggi badan dalam seleksi militer di negara lain yang juga sempat viral menggunakan cara serupa. Situs Slot Demo Gacor Dollartoto Beragam Jenis Varian Game Slot yang Tersedia.
“Ini serius rekrutmen resmi PT KAI? Kok pakai benang segala, ini lagi ukur tinggi badan,” tulis seorang warganet.
“Kirain cuma di film-film India aja yang mengukur tinggi badan pakai benang,” timpal warganet lainnya.
“Semoga benangnya lurus ya, nggak melar,” ujar seorang pengguna TikTok dengan nada bercanda.
Tak sedikit pula yang mengekstraksi posisi pekerjaan yang membutuhkan persyaratan tinggi badan tersebut dan merasa kasihan bagi peserta yang mungkin gagal hanya karena perbedaan interpretasi pengukuran menggunakan benang.
Baca Juga: Viral Ban Pesawat Copot Saat Mendarat, Ini Penjelasan Garuda
Penjelasan KAI: Demi Proporsionalitas Pelayanan
Menangapi viralnya video tersebut, pihak PT KAI melalui berbagai sumber memberikan klarifikasi mengenai proses rekrutmen dan persyaratan tinggi badan. Menurut KAI, persyaratan tinggi badan memang menjadi salah satu kriteria dalam rekrutmen untuk posisi-posisi tertentu yang berkaitan langsung dengan pelayanan dan operasional di lapangan .
KAI menjelaskan bahwa persyaratan tinggi badan ini bertujuan untuk memastikan proporsionalitas antara postur tubuh petugas dengan tugas dan tanggung jawab yang akan diemban, terutama dalam hal interaksi dengan penumpang dan aspek keselamatan . Meskipun demikian, KAI tidak secara spesifik menjelaskan mengapa metode pengukuran menggunakan benang yang terlihat dalam video yang viral tersebut.
“Kriteria untuk rekrutmennya di Instagram kita, di akun @rmu.idada di @rmu.karier ada. Detail kok di situ,” ujar perwakilan KAI seperti dikutip dari berbagai media. “Intinya sih proporsional dan untuk pelayanan ya,” tegasnya.
Persyaratan Tinggi Badan dalam Rekrutmen KAI
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber dan pengumuman rekrutmen KAI sebelumnya, persyaratan tinggi badan memang bervariasi tergantung pada posisi yang dilamar. Beberapa posisi pelayanan seperti pramugara/pramugari kereta api biasanya memiliki persyaratan tinggi badan minimal tertentu, misalnya 160 cm untuk wanita dan 170 cm untuk pria , dengan berat badan proporsional.
Kontroversi dan Pertanyaan yang Muncul
Meskipun KAI telah memberikan penjelasan terkait alasan pentingnya persyaratan tinggi badan, metode pengukuran menggunakan benang tetap menimbulkan kontroversi dan pertanyaan. Warganet menganalisis keakuratan dan keadilan metode tersebut dibandingkan dengan penggunaan alat ukur standar.
Beberapa pihak juga menyayangkan transparansi mengenai detail teknis pelaksanaan pengukuran badan tinggi dalam video yang viral. Hal ini menimbulkan spekulasi dan interpretasi yang beragam di kalangan masyarakat.
Pentingnya Standarisasi dalam Rekrutmen
Kasus viral ini menyoroti pentingnya standarisasi dan transparansi dalam setiap tahapan proses rekrutmen, terutama untuk instansi besar seperti PT KAI yang melibatkan banyak calon pekerja. Penggunaan metode pengukuran yang tidak standar dapat menimbulkan keraguan akan objektivitas dan keadilan proses seleksi.
Diharapkan, KAI dapat memberikan penjelasan yang lebih detail mengenai video yang viral tersebut dan memastikan bahwa seluruh proses rekrutmen dilakukan secara profesional dan sesuai dengan standar yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap integritas proses penerimaan pegawai pada BUMN Perhubungan tersebut.
Kesimpulan
Viralnya video rekrutmen KAI yang menggunakan benang sebagai alat pengukur tinggi badan menuai beragam reaksi dari warganet. Meskipun KAI menjelaskan bahwa persyaratan tinggi badan diberlakukan demi proporsionalitas pelayanan, metode pengukuran yang tidak lazim tersebut tetap menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan mengenai akurasi dan standarisasi proses rekrutmen. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dan penggunaan metode yang terpercaya dalam setiap tahapan seleksi calon karyawan.