Thu. Sep 19th, 2024
Curahan Hati Ibu Dan Anak, Sebelum Di temukan Jadi KerangkaCurahan Hati Ibu Dan Anak, Sebelum Di temukan Jadi Kerangka

Bandung Barat, Curahan hati seorang ibu dan anak yang pilu, dialami oleh Wanita yang bernama Iguh Indah Hayati ( umur 55 tahun ). Dan anaknya bernama Elia Imanuel Putra ( umur 24 tahun ). Sepasang ibu dan anak yang meninggal beberapa tahun lalu ditemukan tinggal kerangka. Dan mereka mengutarakan curahan hati, yang selama ini yang dialami ibu dan anak tersebut.

BACA JUGA : Ular Sanca 3 Meter Nyeberang Jalan, Membuat Jalanan Macet

Kerangka keduanya ditemukan tergeletak di atas kasur di rumahnya, tepatnya di Kompleks Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat ( KBB ) pada Senin 29 Juli 2024. Misteri masih menyelimuti kematian ibu dan anak tersebut, terutama mengenai penyebab kematiannya yang belum bisa dipastikan polisi. Perlu waktu, untuk mengungkap hasil identifikasi dokter forensik RS Sartika Asih.

Namun ada yang menarik perhatian rumah ‘kerangka’ ibu dan anak tersebut, yakni goresan di dinding berupa curahan hati Indah dan Elia. Tulisannya ada di ruang tamu, dan ruangan tempat mereka mati dan berubah menjadi kerangka.

Beberapa tulisannya berbunyi ‘Jika kamu menikah lagi, semoga kamu tidak menyakiti istri ketigamu di kemudian hari. Saya melihat Anda sudah melamar istri baru, bukan? Yang dari Ciamis yang foto bareng kamu. Ditampilkan di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis Anda teringat karena gagal menjalin hubungan dengan istri pertama, Leony Maria Theressia.

”Saya mohon agar rumah ini dihibahkan untuk Masjid Tanimulya. Jika Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan masjid yang akan dibangun di tempat ini, berarti dia sudah menjadi penjahat karena sudah merampas hak saya dan warga Tanimulya. Untuk warga RT 10. Pak RT, tolong tagih rumah ini dan itu harus menjadi masjid untuk kematianku.’

Di dinding tengah rumah, tertulis hati Elia. Tulisannya berbunyi ‘Aku hanya meminta uang sekolah tapi kamu seperti itu. Katanya, raih cita-citamu setinggi langit, tapi kamu tidak menghidupiku dengan biaya sekolah. Maafkan aku, aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna bagimu, karena tidak ada manusia yang sempurna. Kamu bahkan meninggalkan istrimu karena kamu menuntut dia menjadi sempurna. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna’.

“Beberapa saksi sudah kami periksa, mulai dari orang pertama yang ditemukan (suami Indah), ketua RT, tetangga sebelah. Nanti kami akan terus melakukan penyelidikan untuk mendapatkan keterangan dari saksi-saksi tersebut,” kata Tri.