Tue. May 21st, 2024
Disaat Bikin Konten, Nyawa Pun Jadi TaruhannyaDisaat Bikin Konten, Nyawa Pun Jadi Taruhannya

Bandung, Disaat Bikin Konten, Nyawa Pun Jadi Taruhannya dengan aksi menantang bahaya tak jarang kerap dilakukan sesdeorang demi melakukan konten hanya demi viral semata. Disaat Bikin Konten, Aksi tersebut sepertinya dianggap menjadi jalan pintas untuk mendongkrak perhatian banyak orang. Akan tetapi, jika tidak dipikirkan secara matang dan aksi yang menantang itu mengakibatkan kejadian yang sangat fatal ya.

Diantaranya ada beberapa, yang menimbulkan kematian lantaran nekat untuk membuat konten yang tidak disertai persiapan keselamatannya. Adapun kasus rencana membuat konten berakibat petaka untuk sendiri. Bahkan ada korban, ada yang mengalami luka serius dan ada juga yang meninggal dunia. Disalah satu Daera yaitu Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat. Insiden maut pertama menimpa Arya Regina Pasha ( umur 18 tahun ), iapun tewas tertemper KA ( Kereta Api ) Serayu. Saat diduga, hendak membuat konten di pinggir jalan perlintasan kereta api.

BACA JUGA : Tren Kecantikan Tanpa Ribet Untuk Kulit Sehat Alami

Untuk peristiwa tersebut, yang terjadi di sekitaran Perlintasan Kereta Api Petak Jalan Cikudapateuh-Bandung KM 157+0, Jalur Hilir Jl Gudang Selatan, Kelurahan Merdeka, Sumur Bandung, Kota Bandung pada Kamis tanggal 25 April 2024 sekitar pukul 00.27 WIB. Korban tewas, setelah mengalami luka di kepala bagian belakang, patah pinggang, patah tangan dan patah kaki. Namun ironisnya, korban tewas diduga saat hendak membuat konten di medsos ( media sosial ). Disaat kejadian berlangsung, korban tersebut berangkat ke sana bersama dua rekannya.Yaitu Muhammad Farrell Aqiilah ( umur 18 tahun ) dan Naufal Alfarisi (umur 19 tahun ). Naufal dinyatakan selamat, dan sementara Farrel ikut menjadi korban luka-luka.

Sebelum kejadian tersebut, tanda peringatan kereta api itu tidak terdengar oleh korban. Akibatnya korban tertempar, dan langsung meninggal dunia di tempat kejadian. Dan kini jenazah Arya dan temannya yang luka-luka , yang bernama Farrel. Lalu di evakuasi ke Rumah sakit Sartikah Asih. Kini Polisi memastikan keluarga korban, menolak proses autopsi dan akhirnya korban telah di kebumikan oleh pihak keluarganya.