Mon. Sep 16th, 2024
Motif Tewasnya Sandra, Di Tangan Adik Kandung-NyaMotif Tewasnya Sandra, Di Tangan Adik Kandung-Nya

Motif tewasnya Sandra ( umur 30 tahun ), yang ditemukan meninggal sempat diduga bunuh diri dirumahnya Jalan Darmo Indah Selatan, Kecamatan Tandes, Surabaya. Dipastikan motif tewasnya Sandra di tangan adik kandungnya, yaitu Putri Natasya ( umur 25 tahun ), terhadap polisi, sang adik pernah mempelajari bela diri yaitu Mixed Martial Arts (MMA) mengaku tak sengaja.

Polisi perlahan mengungkap misteri meninggalnya Sandra yang ditemukan tewas dengan leher terlilit kabel di tangga rumahnya. Sebelum meninggal, ternyata Sandra sempat adu mulut dengan adiknya, Natasya, di rumah. Plt Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Teguh Setiawan membeberkan kronologis meninggalnya Sandra yang terjadi sejak Minggu, 28 Juli 2024. Saat itu, tersangka Putri Natasya meninggalkan kosnya di Wisma Tengger, Benowo dan menuju ke rumah kosnya. rumah korban.

Sesampainya di rumah korban, tersangka langsung mengetuk pintu dan jendela rumah namun tidak ada respon dari korban. Tersangka menunggu di sana hingga keesokan harinya, Senin 29 Juli.

“Saat korban terbangun dan membuka pintu menemukan tersangka di depan rumah, tersangka langsung masuk ke rumah korban. Kemudian terjadi perkelahian,” kata Teguh dalam jumpa pers di Polrestabes Surabaya, Jumat 09 Agustus 2024.

Karena haru dengan kehadiran tersangka di dalam rumah, korban mengambil pisau dari dapur. Namun tersangka berhasil merebut pisau dengan cara mendorong korban. Tersangka mengaku langsung mencekik leher korban dan mendorongnya ke belakang hingga kepala korban membentur tembok sehingga menyebabkan pisau yang ada di genggaman korban terlepas, kata Teguh..

Putri Memendam Rasa Sakit Hati Terhadap Sandra

Kemudian, korban masih berusaha mengambil pisau yang terjatuh. Tersangka kembali menarik tangan korban ke depan hingga korban terjatuh. Saat itulah tersangka merangkul korban dan menjepit leher korban dari belakang hingga kakak laki-lakinya meninggal.

BACA JUGA : Membuat Sabun Dari Limbah Bonggol Jagung Dan Aloe vera

Selanjutnya tersangka pun menunggu selama 10 menit, dikarenakan menyadari tidak ada respon. Dan tersangka kemudian mengangkat tubuh korban ke atas tangga, dan mengikat leher korban menggunakan kabel HDMI. Yang diikatkan pada tiang tangga, untuk merekayasa penggantungan, jelas Teguh.

Sebelum meninggalkan lokasi, tersangka mengambil ponsel korban. Jenazah korban ditemukan keesokan harinya oleh petugas keamanan setempat.

Tersangka Putri memendam rasa sakit hati terhadap Sandra. Kakak beradik yang awalnya tinggal serumah di rumah tempat kejadian kerap bertengkar hingga Putri keluar rumah dan memilih kost di Wisma Tengger.

“Sebelumnya korban bersama orang tuanya, bersama tersangka dan adik ketiganya tinggal di TKP. Akan tetapi, sejak 4 bulan lalu sering terjadi cekcok, hingga mereka semua keluar rumah dan memilih kos di Wisma Tengger, “ucap Teguh.

Putri merasa sakit hati karena Sandra sering mengungkapkan aibnya kepada orang lain hingga ibunya mengetahuinya dan menjadi sedih. Ia pun menilai sang kakak telah menimbulkan masalah baru dalam keluarga mereka karena ikut campur dalam masalah pribadinya.

Putri telah mengaku kepada polisi, dirinya datang ke rumah di Jalan Darmo Indah Selatan untuk mengklarifikasi sejumlah hal kepada adiknya. Namun, saat berhasil masuk ke dalam rumah, menurutnya kakak laki-lakinya selalu berteriak hingga bertengkar.

Ia mengaku sebenarnya tidak berniat membunuh kakaknya. Namun, Sandra, sang kakak, lebih dulu mengacungkan pisau. Hal inilah yang membuatnya berusaha membela diri.

“Dan awalnya saya kira hanya tawuran tapi saya tidak tahu tiba-tiba dia menodongkan pisau. Saya coba membela diri tapi yang terjadi seperti itu. Akhirnya saya coba membela diri juga tapi meleset,” ujarnya.