Tue. Sep 17th, 2024
Sebuah Video Viral, Wanita Robohkan Rumah KekasihnyaSebuah Video Viral, Wanita Robohkan Rumah Kekasihnya

Sebuah video beredar di media sosial narasi seorang pekerja migran atau pekerja perempuan (TKW) menghancurkan rumah kekasihnya di Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, dikarenakan tidak dinikahinya. Sebuah video nya viral.

Kekasihnya justru menikah dengan wanita lain. Video kejadian perusakan rumah itu viral di media sosial.

Reruntuhan tembok rumah bercat kuning menjadi saksi bisu kisah yang terkuak antara Sumadi dan Karsini. Rumah tersebut dibongkar karena dibangun menggunakan uang Karsini. Kisah mereka menjadi viral di media sosial karena terdengar tidak biasa.

Seorang pekerja perempuan (TKW) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Semarang membongkar dan membongkar rumah seorang pria di Desa Terteg, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati.

Motifnya, perempuan bernama Karsini (30 tahun) itu sakit hati karena tidak menikah secara sah dengan warga Terteg bernama Sumadi (44 tahun).

Padahal, rumah di Desa Terteg itu dibangun menggunakan uang kiriman Karsini dari pekerjaannya sebagai Pekerja Migran Indonesia (TKI) di Dubai, Uni Emirat Arab. Video pembongkaran rumah itu viral di media sosial.

Sudah Diberikan Uang 250Juta Malah Nikah Sama Wanita Lain

Desa Terteg, Kecamatan Pucakwangi, berjarak kurang lebih 27 kilometer ke arah Tenggara dari Alun-Alun Pati. Di lokasi, terlihat rumah-rumah bercat dominan warna kuning yang sudah menjadi puing-puing.

BACA JUGA : Gaya Fashion Terkini Dengan Celana Jeans

Atap rumah konstruksi bata ringan (hebel) sudah tidak ada, yang tersisa hanyalah dinding berlubang besar dan menganga.

Usut punya usut, dari informasi yang dihimpun TribunJateng.com, Karsini dan Sumadi sebelumnya pernah menikah siri. Sumadi sendiri merupakan seorang duda setelah istri sebelumnya meninggal.

Karena dijanjikan pernikahan resmi, Karsini berani mengirimkan uang kepada Sumadi untuk membangun rumah. Total uang yang dikirimkan Karsini mencapai Rp 250 juta. Namun, Karsini baru mengetahui Sumadi resmi menikah dengan wanita lain.

Bahkan, rumah yang dibangun dengan uang kirimannya itu juga ditinggali Sumadi bersama istri barunya. Karena itulah dia marah dan kecewa serta meminta uangnya dikembalikan.

Karsini tak meminta seluruh uang itu dikembalikan. Dia hanya meminta Rp 100 juta. Namun karena Sumadi tak setuju, Karsini akhirnya memilih merobohkan rumah tersebut. Hal ini telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Bahkan, kesepakatan tersebut tertulis dalam surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani Sumadi, Karsini dan Kepala Desa Terteg Nur Khamim. Dalam surat tertanggal 10 Agustus 2024 itu tertulis, “Rumah bertembok yang masih berdiri dan ditempati oleh saudara Sumadi, sepakat untuk kami bongkar.”