Fri. Nov 22nd, 2024
Seorang Bocah , Menyeberangi Sungai Besar Demi Ke SekolahSeorang Bocah , Menyeberangi Sungai Besar Demi Ke Sekolah

Jakarta – Seorang Bocah kelas 2 SD menyeberangi sungai besar untuk berangkat ke sekolah. Bagi banyak orang yang menyeberangi sungai besar, menaiki perahu kecil mungkin tampak menakutkan dan tidak dapat dihindari. Namun tidak demikian halnya dengan seorang bocah kelas 2 SD di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang setiap hari harus melintasi sungai besar untuk menuju sekolah tersebut.

Tak lama berselang, video bocah SD ini tersebar di media sosial. Terlihat dua orang anak berseragam SD sedang mendayung perahu kecil di tengah sungai besar, satu duduk di depan dan satu lagi di belakang.

Usut punya usut, ternyata kedua anak SD tersebut merupakan pelajar di salah satu SD di Kabupaten Sinjai. Orang tua siswa membenarkan, kedua anaknya berangkat ke sekolah menggunakan perahu.

“Anak saya Muhammad Ammar Ramadhan dan Muhammad Rifki, dia bersekolah di SD 139 Larea-rea Kabupaten Sinjai dan baru duduk di kelas 2. Mereka bersekolah dengan sampan kami,” kata Faidah sebagai orang tua.

Sekolah di luar desa karena akses lebih dekat.

Mengutip laman Arkeologi Berkala Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sungai yang dilintasi kedua anak SD tersebut, yakni Sungai Tangka, merupakan sungai terpanjang dan terbesar yang melewati kawasan Sinjai.

Ammar dan Rifki diketahui merupakan pelajar yang tinggal di Borong Kalukue, Dusun Lagoppo Dua, Desa Massangkae, Kecamatan Kajuara, Bone. Namun mereka setiap hari bersekolah dengan menyeberangi sungai karena desanya berbeda dengan tempat tinggal mereka.

BACA JUGA : Bocah Rusia yang Viral di Bali Akhirnya Dideportasi

Mereka bersekolah di Desa Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai. Pasalnya, akses sekolah di Sinjai sebenarnya lebih dekat dibandingkan di Desa Massangkae, kawasan tempat tinggal kedua anak SD tersebut.

“Jauh kalau ke sekolah di daerah Bone, tidak ada jalan karena banyak kolam. Kalau di Sinjai dekat, naik perahu saja, dan jalan kaki juga tidak jauh,” jelas Faidah.

Hal itu dibenarkan Kepala Desa Massangkae, Muhammad Asri Arsyad. Dia membenarkan, sebagian warganya bersekolah di kawasan Sinjai karena akses ke sana sangat dekat.

“Di Borong Kalukue berbatasan langsung dengan ibu kota Kabupaten Sinjai atau Desa Lappa, Kecamatan Sinjai Utara. Jarak ibu kota desa sekitar 2 km dan lewat kolam. Mereka lebih memilih bersekolah di Sinjai karena hanya melintasi Sungai Tangka. Sungai,” jelasnya.

Agar bisa belajar, anak tidak takut menyeberangi sungai yang lebar
Karena kebiasaannya sehari-hari, Faidah mengaku kedua anaknya tak pernah takut melintasi Sungai Tangka yang lebar. Bahkan terkadang anak-anak mereka naik sampan sendirian tanpa saudaranya.

Menurutnya, hal itu dilakukan karena yang terpenting anak bisa belajar.

“Kalau ombaknya tinggi, anginnya kencang, mereka tetap sekolah karena itu biasa. Yang penting mereka bisa belajar, karena anak saya 4, anak pertama sudah tamat, anak kedua sudah kuliah, dua lainnya masih duduk di bangku SD,” ujarnya.