Wed. Oct 9th, 2024
Suara Sirine Berbunyi Warga Lari Berhamburan Lari Keluar Suara Sirine Berbunyi Warga Lari Berhamburan Lari Keluar

Pangandaran – Suara sirine atau alarm peringatan gempa di Pantai Pangandaran berbunyi. Ratusan warga di pesisir pantai tampak panik.
Sejumlah warga berhamburan dan meninggalkan pantai. Mereka menyelamatkan diri dan mengungsi ke tempat yang aman.

Pengumuman adanya gempa berpotensi tsunami menimbulkan kepanikan di kalangan wisatawan. Tak sedikit dari mereka yang merasa kebingungan.

Warga yang mendengar alarm peringatan gempa berkumpul di titik kumpul. Mereka diimbau untuk melihat atau mengecek episentrum gempa.

Setelah peringatan gempa berhenti, beberapa menit kemudian terdengar suara peringatan tsunami. Warga berlarian menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) di kawasan Pasar Wisata Pangandaran.

Berbagai upaya evakuasi dilakukan BPBD dan BNPB, mulai dari penyelamatan korban dari pohon, rumah terkunci, ibu hamil dan kondisi darurat lainnya.

Gema sirene peringatan tsunami merupakan simulasi BNPB untuk melatih kesiapsiagaan gempa Megatrust di wilayah laut selatan Pulau Jawa. Pangandaran merupakan salah satu daerah yang berpotensi terdampak bila terjadi gempa.

Simulasi ini dilakukan di Pos 4 Pantai Pangandaran pada Kamis 05 September 2024 sore pukul 12.30 WIB. Kemudian mereka melakukan upaya mitigasi di TES Pangandaran.

Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengatakan, kegiatan ini untuk mengantisipasi potensi gempa Megatrust. Kegiatan diawali dengan apel kesiapsiagaan dan simulasi evaluasi mandiri tidak hanya terhadap masyarakat tetapi juga wisatawan yang hadir di Pangandaran.

Dalam simulasi tersebut mereka diarahkan ke Tempat Evakuasi Sementara (TES) Pangandaran. Para peserta simulasi ini cukup antusias karena mengingat potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat mengancam.

Waspadalah Saat Keadaan Apapun

“Mudah-mudahan menjadi kebiasaan bagi kita, setiap tanggal 26 setiap bulannya sirine di Pangandaran harus dicek. Pastikan jalur evakuasi dapat dilalui dengan baik dan tempat pengungsian dapat digunakan dengan baik,” kata Lilik kepada.

BACA JUGA : Baskara Mahendra: Aktor Berbakat dengan Karier

Menurutnya, hal itu juga dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia yang hendak menuju Pangandaran.

Jadi mereka tidak khawatir, karena wilayah Pangandaran sudah melakukan tindakan pencegahan, ujarnya.

Selain itu, mencakup informasi yang disiapkan mengenai kesiapan di hotel.

“Dan simulasi ini hanya di satu titik yaitu di Pangandaran, namun nantinya di wilayah lain yang memang memiliki potensi ancaman tsunami,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Pangandaran Untung Saeful Rokhman mengungkapkan, wilayah yang berpotensi terdampak megatrust atau tsunami berada di sepanjang garis pantai Pangandaran. Termasuk 6 kecamatan, 16 desa lainnya di Kabupaten Pangandaran.

“Tetapi BNPB sudah menjelaskan bahwa tidak semua bidang tersebut berisiko. Nanti akan dibuat pedoman termasuk bidang pendidikan,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus melakukan upaya preventif dan pendekatan edukasi dalam mitigasi bencana.

“Namun upaya pemerintah daerah saat ini adalah membuat desa-desa waspada. Ada sosialisasi ke setiap masyarakat agar warga selalu siap,” ujarnya.