Tue. Sep 17th, 2024
Viral Kasus Mpox, Yaitu Penyakit Ringan Namun Bisa MembunuhViral Kasus Mpox, Yaitu Penyakit Ringan Namun Bisa Membunuh

Viral Kasus Mpox, dan Kementerian Kesehatan Filipina pada Senin 26 Agustus 2024. Dipastikan terdapat dua infeksi virus mpox dari tipe clade 2 yang lebih ringan. Jadi, saat ini kasus mpox aktif di Filipina berjumlah tiga orang. Pekan lalu, Filipina mengumumkan telah mendeteksi kasus virus mpox. Yang lebih ringan pada seorang pria berusia 33 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar Filipina. “Kami terus melihat penularan lokal mpox clade II di Filipina, khususnya di Metro Manila.” Kata Menteri Kesehatan Teodoro Herbosa dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters.

Kasus yang baru terkonfirmasi yaitu, seorang pria berusia 37 tahun di Metro Manila yang mengalami ruam di tubuhnya minggu lalu. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit pemerintah, di mana seorang pria berusia 32 tahun dari ibu kota mengalami lesi kulit di tubuhnya.

Tiga kasus tahun ini berarti Filipina memiliki 12 kasus yang dikonfirmasi laboratorium sejak Juli 2022. Organisasi Kesehatan Dunia awal bulan ini menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global. Atau bentuk peringatan tertinggi, untuk kedua kalinya dalam dua tahun. Karena wabah,di Republik Demokratik Kongo telah menyebar ke negara tetangga.

Bentuk baru virus ini telah memicu kekhawatiran global karena virus ini tampaknya mudah menyebar melalui kontak dekat. Penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet ini menimbulkan gejala mirip flu dan lesi berisi nanah.

Kini setelah penyakit tersebut menyebar ke Indonesia, Pemprov DKI Jakarta mencatat 59 kasus terkonfirmasi penyakit cacar monyet (Monkeypox/Mpox) sejak 13 Oktober 2023 hingga 19 Agustus 2024.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangannya di Jakarta. Senin, mengatakan berdasarkan sebaran kasus Mpox di Jakarta pada tahun 2024. Terdapat 11 kasus Mpox yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta.

Mpox Merupakan Penyakit Cacar Monyet

Rinciannya, tercatat enam kasus pada Januari 2024, lalu tiga kasus pada Februari 2024, lalu masing-masing satu kasus pada Mei dan Juni terjadi di luar Jakarta.

BACA JUGA : Produk Skincare Terbaru Ridwan Kamil Lini Skincare

Kasus tersebut kini ditemukan di Ciracas, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kebon Jeruk, Matraman, Pasar Minggu, Tanah Abang, dan Tanjung Priok. Seluruh kasus ditemukan pada warga berusia 21 hingga 50 tahun.

Kasus Mpox di Indonesia, khususnya di Jakarta, terus menjadi perhatian meskipun status pandemi telah dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 5 Mei 2023. Oleh karena itu, kewaspadaan dini terhadap penyakit Mpox terus dilakukan untuk mencegah penyakit Mpox lebih lanjut. menyebar.

Ani mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus menerapkan sistem pencegahan terhadap Mpox, antara lain promosi kesehatan terkait pencegahan dan penularan Mpox, pelaporan temuan kasus melalui rumah sakit dan Puskesmas.

Selain itu juga dilakukan studi kasus kontrol yang memberikan rekomendasi pengobatan. Hasil penelitian mengidentifikasi kelompok rentan penularan Mpox yaitu laki-laki berusia 20-40 tahun yang bekerja di luar rumah, memiliki orientasi seksual homoseksual dan biseksual serta penderita HIV atau IMS.

Kelompok ini diprioritaskan dalam program pendidikan dan promosi kesehatan terkait Mpox. Ani mengatakan, program vaksinasi Mpox pada tahun 2023 telah menjangkau 495 orang dari populasi kunci atau kelompok risiko tinggi.

“Sampai saat ini sudah 495 orang yang menerima vaksin dosis pertama, sedangkan dosis kedua sebanyak 430 orang. “Masih tersisa 42 vial vaksin lagi, yang akan digunakan sesuai kebutuhan.” ujarnya.

Gambaran klinis penderita Mpox pada wabah tahun 2022 dan 2023 antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, badan lelah disertai ruam atau luka berupa gelembung melenting atau kecil berwarna keputihan dengan bagian tengah berwarna gelap.