Mon. Dec 2nd, 2024
Ibu Tega Banting Anaknya Hingga Tewas, Jalani ObservasiIbu Tega Banting Anaknya Hingga Tewas, Jalani Observasi

Jakarta, Ibu tega banting anaknya hingga tewas, kini polisi telah menangkap wanita tersebut di jagakarsa, Jakarta Selatan. Yang bernisial TY ( umur 35 tahun ), setelah ibu tega banting anaknya sendiri yang masih berumur 1 tahun hingga tewas. Dan polisi menyebutkan bahwasannya TY diobservasi 14 hari lamanya di Rumah Sakit Po9lri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Observasi dahulu 14 hari, jadi menunggu hasilnya 14 hari, kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat dihubungi, Kamis 08 Agustus 2024. Polisi mengatakan, saat ini TY belum bisa memberikan keterangan apakah ada bisikan atau sesuatu yang mendorong pelaku melakukan hal tersebut.

“Kami juga sudah mengirimkan surat untuk pemeriksaan kejiwaan terhadap kesehatan mental Saudara TY, jadi insya Allah kami tunggu informasi observasinya selama kurang lebih 14 hari. Baru setelah itu hasil pemeriksaannya bisa kami sampaikan,” ujarnya.

Pelaku Sempat Pergi Ke RSJ Untuk Berobat

Sebelumnya, polisi mengungkap kondisi seorang perempuan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, berinisial TY ( umur 35 tahun ) yang membanting anaknya sendiri yang berusia 1 tahun hingga tewas. Dari keterangan saksi, pelaku temperamental dan sering memarahi anaknya.

BACA JUGA : Memilih Warna Hijab Yang tepat, Agar Tampil Muda

“Iya dari keterangan saksi, baru pertama kali melakukan tindakan seperti itu ( membanting anaknya ). Hanya saja temperamen pelaku berinisial TY ini sering berkata kasar kepada anaknya, saat ini masih kami selidiki.” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.

Bintoro membeberkan kesaksian warga bahwa TY juga sempat menjalani perawatan di rumah sakit jiwa kawasan Jakarta Selatan. Ya karena yang bersangkutan juga menang, dari keterangan saksi sudah dirawat di rumah sakit jiwa di kawasan Darmawangsa, ujarnya.

Seperti diketahui, korban dinyatakan meninggal keesokan harinya setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Berdasarkan keterangan dokter, korban mengalami gegar otak. “Iya, tadi ada yang seperti itu, jadi ada gegar otak dan ada benjolan di kepalanya,” kata Kabareskrim.

Namun penyebab pasti kematian korban belum diketahui. Pihak keluarga menolak melakukan otopsi lebih lanjut terhadap korban. “Hasil visum yang bersangkutan masih kami tanyakan. Persoalan kami hanya pihak keluarga, pelapor, kakek dan neneknya serta keluarga lainnya keberatan jika dilakukan autopsi. Jadi belum bisa dipastikan penyebab kematiannya. Intinya yang bersangkutan mengalami kekerasan fisik berupa penganiayaan dengan cara melempar anak korban. “Ini di lantai atau kata orang di ubin lantai,” jelasnya.

Kabid Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma mengatakan, saat itu korban dan ibunya sedang duduk tewas. Pelaku tiba-tiba membanting korban ke teras.

“Jadi begini, saya sedang duduk di teras rumah, lalu bersama ibunya, ibu kandungnya, anak itu berusia lebih dari 1 tahun, lalu tiba-tiba dia membanting ke keramik lho, di atas teras,” kata Nurma kepada wartawan. di Jakarta, Rabu 07 Agustus 2024