Mon. May 20th, 2024
Kemenkes RI Sebarkan Nyamuk Wolbachia Pada 5 Kota IndonesiaKemenkes RI Sebarkan Nyamuk Wolbachia Pada 5 Kota Indonesia

REPUBLIK Kemenkes RI melakukan penyebaran nyamuk Wolbachia pada 5 kota yang ada di indonesia. Lantas menjadi pertanyaan ditengah masyarakat. Apakah nyamuk Wolbacia ?, dan untuk apa kemenkes menyebarkannya ?. Berikut akan kita bahas detail nya.

Kementerian Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan penyebaran nyamuk. Nyamuk tersebut mengandung bakteri Wilbachia dan disebarkan ke 5 kota di indonesia. Nyamuk tersebut dipercaya akan mampu menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang hingga saat ini masih banyak masyarakat terdampak akan penyakit tersebut.

Daftar 5 Kota Indonesia Yang Dipilih Kemenkes RI

Kota yang telah disebarkan nyamuk Wolbachia adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Kupang dan Kota Bontang. Mulai dari awal 2023 nyamuk Wolbachia sudah mulai disebarkan pada lima kota tersebut.

Ngabila Salama selaku Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan dari Kemenkes menyatakan bahwa penebaran nyamuk tersebut berdasarkan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor 1341. Dalam putusan tersebut mengatur tentang pilot project implementasi nyamuk Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan DBD.

“Sebagai pilot project di indonesia. Penyebaran virus ini dilaksanakan pada 5 kota, yaitu Jakarta barat, Bandung, Semarang, Kupang, dan kota Bontang,” jelas ngabila dalam keterangan tertulis pada Selasa (21/11/23).

Ia juga mengatakan bahwa World Mosquito Program (WMP) dan Universitas Gajah Mada (UGM) di yogyakarta telah melakukan penelitian sejak 2011. Penelitian tersebut dilakukan melalui fase persiapan serta pelepasan nyamuk Aedes Aegypti Berwolbachia. Namun dengan skala terbatas. (2011-2015).

Salama juga mengatakan jika nyamuk Wolbachia adalah inovasi terbaik yang aman dan efektif dalam menekan kasus DBD yang hingga saat ini masih banyak terjadi di Indonesia.

Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir ketika periode awal pelepasan nyamuk Wolbachia nanti akan membuat populasi nyamuk dilingkungan rumahnya semakin bertambah.

Selanjutnya , Salama juga menyatakan jika dalam pilot project tersebut tidak menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan.

Tentang Nyamuk Wolbachia

Kehadiran dari bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes Aegypti tidak akan bisa menularkan virus lagi ketika nyamuk tersebut menggigit manusia.

Bakteri Wolbachia tidak bisa hidup pada tubuh manusia karena ia merupakan bakteri alami pada serangga yang ramah lingkungan. Serta bakteri ini juga tidak mengganggu ekosistem serta siklus hidup mikroorganisme lain.

Selama beberapa bulan percobaan nyamuk Wolbachia telah mampu membuat nyamuk pembawa virus DBD mandul. Sehingga ketika manusia tergigit oleh nyamuk yang membawa DBD tidak akan lagi terinfeksi DBD karena telah dimandulkan oleh Wolbachia. Jelas salama.

Setelah dilakukan penyebaran nyamuk wolbachia, terbukti pada kota yang disebarkan telah mampu menekan kasus DBD hingga 77%. Selain itu juga mampu menurunkan kebutuhan rawat inap dengan kasus DBD dirumah sakit sebesar 86%. Hal tersebut dijelaskan Riris Andono Ahmad selaku Direktur Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran UGM.

BACA JUGA : GMAIL AKAN DIHAPUS OLEH GOOGLE ? INI PENJELASANNYA