Tren Kecantikan ini, mengusungkan prinsip ” less is more ” dengan fokus menggunakan produk-produk esensial untuk mendapatkan kulit yang sehat. Tren Kecantikan ini juga, menyarankan rutinitas perawatan kulit yang sederhana namun memprioritaskan efektivitas dan kualitas produk tersebut. Namun Tren ini juga, mendorong individu untuk fokus pada kesehatan kulit mereka alih-alih menutupi kekurangannya dengan makeup berlebihan.
Akan tetapi, di tengah-tengah gempuran produk-produk kecantikan yang terus bermunculan.Kini muncul tren baru, yang menawarkan pendekatan minimalis dalam merawat kulit, yaitu skinimalism. Adapun cara untuk memulai tren skinimalism, adalah sebagai berikut :
BACA JUGA : Ditemukan Pria Membusuk Didalam Rumah Di Ciampea Bogor
- Rutinitas Evaluasi Skincare, terlebih dahulu Perhatikan produk-produk yang kamu gunakan saat ini. Dan identifikasikan, mana yang benar-benar bermanfaat bagi kulit kamu ya.
- Pilihlah Produk Esensial, dan pilihlah pembersih, pelembab, dan tabir surya yang sesuai dengan jenis kulit kamu.
- Perawatan Tambahan atau Bisa Juga Tambahkan Produk, bila di perlukan dan jika kamu memiliki masalah kulit tertentu. Seperti jerawat atau garis halus, kamu dapat menambahkan produk atau perawatan lainnya.
- Konsisten, gunakan produk secara rutin dan patuhi rutinitas perawatan kulit yang sederhana ini.
Dalam sebuah terobosan, inisiatif dalam industri perawatan kulit baru saja diluncurkan oleh Merz Aesthetics dengan memperkenalkan perawatan kulit baru berkualitas. Yaitu Belotero Revive, dan aplikasi analisis kulit Belotero berbasis Artificial Intelligence ( AI ) bernama ‘Come Closer’. Untuk Inovasi ini, memberikan pengalaman baru bagi para konsumen. Disaat memberikan wawasan, tentang masalah kulit dan pilihan perawatan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri perjalanan perawatan kulitnya.
Saat ini dengan kemajuan yang terjadi di industri kecantikan, meningkatkan pula minat masyarakat. Untuk mendapatkan solusi efektif, untuk memperbaiki tekstur kulit, mengurangi kerutan, dan mengatasi masalah pigmentasi, namun juga tetap memerhatikan waktu pemulihan dan risiko. Dan hal ini mencerminkan pergeseran budaya, yang lebih luas menuju masyarakat yang lebih memprioritaskan perawatan diri dan kecantikan paripurna untuk mencapai bare face beauty.” Ungkap dr. Fifin.