Jakarta – Berawal dari perudungan fisik yang gemuk terus menerus dialami Hazik sejak ia duduk di bangku SMP. Muhammad Hazik Akbar yang dipanggil dengan nama panggilan Hazik ini bertekad kuat untuk menurunkan berat badannya. Ia yang dulunya gemuk dan kini berotot. Namun kisahnya pun viral di media sosial.
Perjuangan yang harus dilalui oleh pria asal Jambil ini bukanlah perjalanan yang mudah. Awalnya, Hazik memiliki BB 140 kg. Hazik yang gemuk rela melakukan diet ekstrim dengan mengurangi makan. Bahkan terkadang ia tidak makan sama sekali.
Ia makan hanya sekali dan terkadang pun tidak makan dan selalu rutin berolahraga berlari walaupun dengan berat badannya yang gemuk 140Kg lebih.
Sempat merasakan sakit pada tulang engsel karena di paksakan untuk berlari. pada saat di pijat ia merasakan nyeri dibagian lutut. Disamping rasa sakitnya Hazik ternyata salah satu mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Dinamika Bangsa (UNAMA).
Awalnya Sempat Terpuruk Karena Dibully Saat Gemuk
Hazik memulai diet nya pada juli 2011. Kemudian pada bulan akhir ditahun yang sama dirinya mulai nge gym. Pria yang saat ini berusia 18 tahun ini meminta bantuan kepada pelatih nge gym untuk mengajarinya.
Dulunya sebelum Ia nge gym ia hanya diet dan berolahraga berlari-lari pada juli dan mulai nge gym pada bulan desember. Hazik berhasil menurunkan berat badannya yang gemuk delapan hingga sepuluh kilogram dalam sebulan bahkan pernah mencapai 12 Kg.
Dengan jadwal olahraga yang konsisten sejak awal yaitu rutin 5 kali dalam seminggu dan tidak ada usaha yang menghianati hasil. Kini berat badannya pun menurun dan seringnya berolahraga nge gym dari badan yang gemuk hingga saat ini badannya berotot.
Dengan kata lain, tubuh kekar sekarang ini bukanlah hasil dari suplemen penurun berat badan yang biasa dijual di pasaran. Terlebih, ia harus membagi waktunya untuk berolahraga sekaligus melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.
Dibalik semua kisah bahagianya sekarang ini ia mengatakan banyak tantangan dalam hidup yang membuatnya harus bertahan. Tetapi dengan tantangan yang banyak ia harus berkompetisi setiap harinya.