Setelah terjadi kerusuhan di Pulau Rempang, Batam, begini tanggapan Jokowi terkait kerusuhan tersebut. Presiden Jokowi menyebut penyebab dari kerusuhan ini adalah kurangnya komunikasi terhadap warga yang hendak di relokasi.
Kerusuhan ini bermula dari tanggal 7 Agustus 2023 siang. Pada kerusuhan tersebut melibatkan Polri, TNI, Satpol PP, Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam dan warga.
Kerusuhan bermula karena adanya demonstrasi warga yang menolak pengembangan kawasan tersebut. Pada saat demonstrasi tersebut terjadi cekcok antara warga dengan petugas dan adanya aksi dorong-mendorong. Sehingga petugas keamanan menembakkan gas air mata dan mengakibatkan beberapa siswa sekolah dilarikan kerumah sakit karena terkena gas air mata tersebut.
BACA JUGA : Desak Made Rita Kusuma Dewi Berhasil Mendapat Tiket Olimpiade Paris 2024
Rempang Eco City merupakan proyek yang hendak di bangun di daerah tersebut dengan harapan memberi manfaat kepada masyarakat. Warga menolak proyek ini karena mereka harus direlokasi dengan adanya proyek ini.
Presiden Jokowi menyebut, kerusuhan terjadi karena adanya komunikasi yang kurang baik kepada warga. Sebenarnya warga yang hendak direlokasi tersebut akan mendapat lahan dan bangunan.
Lahan 500 meter dan bangunan tipe 45 merupakan kesepakan kepada warga yang akan direlokasi tersebut, namun karena kurangnya kemunikasi maka menyebabkan kerusuhan.
Tanggapan Jokowi dibantah oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Menurutnya, kerusuhan tersebut terjadi karena belum ada formulasi yang tepat untuk merelokasi warga bukan karena komunikasi yang kurang baik. Jika sudah mendapatkan formulasi, nantinya akan di lakukan sosialisasi terhadap warga secara masif dan Ia berharap pasca sosialisasi tersebut suasana akan lebih kondusif.