Sun. Oct 6th, 2024
Jeritan Penghuni Kontrakan Sebelum Tewas Terpanggang Dalam KebaranJeritan Penghuni Kontrakan Sebelum Tewas Terpanggang Dalam Kebaran

Denpasar, Jeritan Penghuni Kontrakan Sebelum Tewas Terpanggang Dalam Kebaran. Jeritan Penghuni, satu keluarga tersebut, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, tewas. terpanggang di rumah kos dan kontrakan yang terbakar di Jalan Dukuh Sari, Gang Banteng, Blok I Nomor 3, Desa Sesetan, Denpasar, Bali. Tetangga mendengar teriakan sebelum ketiganya meninggal.

Korban tewas dalam kebakaran pada Senin tanggal 06 Mei 2024. Malam tersebut merupakan pasangan suami istri I Made Ari dan Komang Novi serta anaknya yang masih balita, Putu Gede Arta. Suara tangis dan jeritan terdengar tetangga korban, Mawardi.
“Saya mendengar suara teriakan minta tolong dari dalam,” kata Mawardi saat ditemui di lokasi, Selasa tanggal 07 Mei 2024 sore.

BACA JUGA : Fortuner Pelat Polri di Tol MBZ, Sopir Ngantuk Berujung Petaka

Pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ( NTB ), mengaku awalnya baru pulang kerja dan memarkir sepeda motornya di seberang kontrakan korban. Mawardi melihat api berkobar di depan kontrakan korban saat memarkir sepeda motornya dan terdengar suara jeritan ibu-ibu dan tangis balita dari dalam lokasi kejadian.

Pria yang tinggal di kos, sebelah tempat korban itu bergegas meminta bantuan warga sekitar lokasi. Mawardi meminta warga membantu memadamkan api dengan alat apa pun yang mereka bisa. Ia bersama warga sekitar berusaha memadamkan api yang semakin besar. Warga bergotong royong, memadamkan api saat terjadi. Saat kejadian, Mawardi juga melihat dan mendengar suara percikan api dan ledakan kecil dari kabel di atas kontrakan korban.

Tetangga lainnya, Ni Nengah Esa ( umur 40 tahun ), mengatakan, ketiga korban tewas terpanggang tersebut baru tinggal kurang lebih empat bulan di rumah kontrakan yang terbakar. Suaminya bekerja di Benoa di bagian outsourcing, sedangkan istrinya berjualan online, kata Esa.

Saat ditemukan, kondisi korban mengenaskan. Mereka ditemukan di satu ruangan. Balita tersebut tewas di pelukan ibunya yang juga ikut terpanggang hingga tewas.

Sebanyak empat kamar kos dan satu kamar sewaan musnah dilalap api. Penyebab kebakaran masih diselidiki