Viral Kepala Desa di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berinisial AL, kedapatan selingkuh dengan seorang perempuan. AL juga dikabarkan sudah menikah lebih dari dua orang perempuan.
Informasi yang didapatkan ini pertama kali dibagikan oleh seorang warga yang tidak ingin disebutkan identitasnya. Warga tersebut mengaku memiliki foto-foto mesra AL dengan perempuan yang diduga selingkuhannya.
AL sudah memiliki istri sah tapi menikah lagi lebih dari dua orang perempuan lain, Ujar warga.
Dalam foto mesra yang beredar terlihat AL tersebut sedang berpelukan dengan perempuan selingkuhannya di sebuah rumah bernyanyi. Selain itu, AL juga diketahui sering melakukan video call dengan perempuan tersebut.
Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Kabupaten Luwu “Khaeruddin” mengaku belum mengetahui informasi kejadian tersebut. Ia pun meminta waktu kepada warga untuk menanyakan langsung pada AL.
Sementara itu AL hingga saat ini belum bisa di konfirmasi.
Warga Demo agar Kadesnya di Copot Karena Selingkuh Dengan Wanita Lain
Dari unggahan Video aksi warga melakukan demo kepada kepala desanya di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Pada video rekamanan terlihat sejumlah warga yang mengetuk pintu kantor desa pada selasa kemarin.
Masa membentangkan spanduk berisi aspirasinya bertuliskan Stop Asusila Turunkan kepala desa Cimpu sekarang juga.
Dari informasi yang beredar sontak warga dibuat geram dengan menudingkan AL diduga telah berselingkuh.
Dugaan tersebut muncul setelah diketahui foto mesra dengan wanita lain yang bukan istrinya saat berada didalam mobil yang sudah tersebar luas.
Perwakilan dari warga yang bernama Mahmud menyebut bahwa kelakuan AL sudah membuat warga dan desa menjadi malu. Oleh karena itu warga pun memintanya agar ia mendapatkan hukuman atas kejadian yang telah ia lakukan.
Secara kekeluargaan maupun secara kelembagaan Kades Cimpu harus segera diproses dan dicopot dari jabatannya sesuai permintaan masyarakat.
Sementara itu, Kapolsek Suli, AKP Idul pun mengatakan warga yang berdemo berjumlah ratusan orang. Meski begitu aksi warga yang protes berjalan dengan konduktif dan tidak diwarnai tindakan anarkis.
Warga pun menyerahkan kasus tersebut kepada pemerintah dalam hal ini bupati akan memutuskan pelanggaran yang dilakukan oleh kepada desa tersebut.